cuap-cuap

judul blog ini adalah はなばたけ (hanabatake) yang artinya 'kebun bunga'. dalam bahasa indonesia, kata 'kebun bunga' bisa jadi kalimat ambigu (arti ganda). bisa 'kebun yang banyak bunganya' atau 'kebun punya si Bunga'.untuk sementara kayaknya arti yang kedua lebih nyerempet yah ... tapi ... harapan arum ke depan sih akan ada banyak 'bunga' tumbuh di sini ... ^^Mohon maaf masalah format bahasa ... lagi sok-sok an pake bahasa Jepang ... Niat mo ganti tanggal doank malah semua ikut keganti...(maklum pemula). tapi setelah diliat hasilnya kok ya keren juga ... (nora lagi).ほんとうに ごめん なさい。Hontou ni gomen nasai.

金曜日, 3月 27, 0021

... tugas penpopnya angga ...

Kisah ini terjadi di semester lima kemarin. Pada awalnya, aku hanya menganggap dia sebagai teman curhat biasa. Seiring berjalannya waktu, rasa itu muncul di hatiku. Aku pun tidak menyangka kalau rasa itu adalah rasa cinta. Aku mulai menyiapkan mentalku untuk mengungkapkan cintaku kepadanya.

Akhirnya aku memberanikan diri untuk mengajaknya ke Gramedia di bilangan Pondok Indah. Sesuai dugaanku, dia menyambut baik ajakanku itu. Aku tidak sabar, menunggu hari itu. Tiba pada saatnya, hari yang dinanti-nantikan itu datang. Jantungku berdegup kencang menyambut hari yang indah itu. Aku tidak tahu harus berbuat apa nanti ketika aku pergi dengannya.

Pada hari itu, akhirnya aku bertemu dengannya di kampus. Aku pun mengajaknya ke kantin, dan dia pun meng-iya kan ajakanku itu. Setibanya di kantin, aku langsung berbincang dengannya. Banyak hal yang kami bicarakan di sana, mulai dari kegiatan dia, kabarnya hari itu, dan masih banyak lagi. Ketika aku ingin mengajaknya pergi, cuaca sangat terik dan tidak bersahabat. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Gramedia di Margonda.

Karena motorku sedang dipinjam teman, aku terpaksa meminjam motor Ilham yang kebetulan sedang tidak dipakai. Kami pun berangkat ke Gramedia Margonda. Pertama-tama kami menuju ke Detos untuk memarkir motor karena akses untuk parkir di Gramedia cukup jauh dan memutar. Sesampainya di Detos, kami langsung menuju ke Gramedia. Tiba di Gramedia, kami langsung menuju ke bagian komik, dan aku langsung mencari komik yang ingin aku beli. Setelah puas memilih-milih komik, kami lalu beranjak ke bagian novel. Dia pun langsung antusias memilih-milih novel kegemarannya. Setelah sekian lama memilih-milih novel, dia akhirnya memutuskan untuk membaca sebuah novel di sana. Ketika sedang asyik membaca novel sambil duduk di lantai, datang seorang satpam dan langsung menegur kami yang sedang membaca novel. Kami langsung berdiri untuk merespon si satpam tersebut. Setelah satpam itu pergi, kami lalu duduk kembali, berharap ia tidak datang dan menegur kami lagi.

Setelah puas membaca novel, kami lalu kembali ke kampus untuk mengembalikan motor yang aku pinjam itu. Beruntung ketika sampai di kampus, motorku sudah kembali. Kami lalu berbincang-bincang di kantin bersama teman-temanku yang lain. Sekitar pukul delapan, aku memutuskan untuk mengantar dia pulang ke rumahnya di bilangan Mampang. Di tengah perjalanan, kami mampir di sebuah warung tenda untuk makan malam. Di warung tenda tersebut, kami memesan dua piring nasi goreng dan dua gelas teh manis. Setelah kenyang menyantap makanan, kami lalu melanjutkan perjalanan pulang. Setibanya di daerah Mampang, kami tidak langsung menuju rumahnya. Dia mengajakku pergi ke daerah Kemang. Di sana kami hanya berputar mengelilingi daerah Kemang untuk menikmati malam hari. Setelah lelah berkendara, akhirnya kami tiba di rumahnya. Aku mampir sebentar di rumahnya, lalu aku memutuskan untuk pulang ke kosan di daerah Kukusan, Depok.

Tiba di kosan, aku langsung memberi kabar ke dia bahwa aku sudah sampai dengan selamat. Tidak lama, kami pun ber SMS ria hingga tengah malam. Sekitar pukul 11 malam, bobot pembicaraan mulai mengarah ke perasaanku. Setelah perbincangan yang panjang, akhirnya dia meneleponku sekitar pukul 1.30 pagi. Dia lalu menanyakan perihal SMS-ku yang tadi. Aku langsung berkata jujur tentang perasaanku itu. Baru ketika pukul 2.00 pagi, aku mengatakan bahwa aku sayang dia. Dan dia pun bilang sayang padaku. Saat itu pula kami memulai kisah cinta kami.

Siang harinya kami tiba di kampus, aku berharap tidak ada teman-temanku yang tahu hubungan kami ini. Namun ketika aku dan dia sedang menuju ke gedung 6 tepatnya ruang 6102 untuk menemui seorang teman, kami langsung dibicarakan karena kami memakai kostum yang sama, sweater abu-abu. Berbagai spekulasi meluncur dari mulut teman-temanku. Kami hanya menanggapinya dengan senyum kecil.

Setelah dari gedung 6, kami lalu menuju ke kantin untuk menunggu teman-temanku keluar kelas. Setelah mereka keluar kelas, kami lalu mengajak Dimas dan Ilham untuk makan di Hanamasa Margo City untuk merayakan hubungan kami.

Tiba di Hanamasa. Kami langsung mengambil makanan dan langsung memasaknya. Setelah matang, kami langsung menyantap makanan itu dengan biadab. Tidak berapa lama, makanan yang tersedia di meja kami pun habis tak bersisa. Kami lalu mengambil makanan lagi. Setelah kenyang menyantap makanan, kami lalu memutuskan untuk jalan-jalan di Margo City. Tidak berapa lama, akhirnya kami keluar dari Margo City dan duduk-duduk di depan Olala Café. Sekitar pukul 7.00 malam, kami lalu pulang. Aku kembali mengantar ke rumahnya.

Setiba di rumahnya, kami berbincang-bincang di teras rumah membahas apa saja yang terjadi hari itu. Kami sangat senang bisa melalui hari bersama-sama. Pukul 22.00, aku pamit dan pulang ke kosan.

Keesokan harinya berita hubungan kami langsung menyebar dengan cepat di kampus. Apa boleh buat, kami pun mengakui hubungan yang sedang kami jalani ini ke teman-temanku. Akhirnya kami bisa menjalani hubungan ini dengan tenang dan bahagia.

Hari Sabtu kemarin, aku mengajak dia pergi ke Cibodas bersama teman-temanku untuk merayakan selesainya proyek film yang aku kerjakan. Kami berangkat dari kosan pukul 23.00. Kami menempuh perjalanan selama dua jam dengan menggunakan motor. Tiba di daerah Cimacan, kami beristirahat sejenak untuk menyantap nasi uduk. Setelah selesai, kami pun melanjutkan perjalanan ke Cibodas.

Setiba di kaki Gunung Pangrango, kami bermalam di sebuah kedai kopi untuk melepas lelah. Bukannya beristirahat, kami malah bercanda-canda hingga pukul lima pagi. Beberapa ada yang terdidur, beberapa ada yang berjalan-jalan ke luar termasuk aku. Ketika matahari terbit, kami memutuskan untuk pergi ke air terjun Cibeureum. Kami berangkat sekitar pukul delapan pagi.

Setelah semuanya siap, perjalanan dimulai. Kami mulai mendaki lereng Gunung Pangrango. Pada awalnya perjalanan tidak begitu berat, namun medan yang menanjak dan kondisi tubuh yang kurang fit membuat perjalanan sangat melelahkan. Kami pun beristirahat di sebuah danau kecil yang indah. Danau tersebut berwarna biru seperti lautan.

Di danau tersebut, kami pun berfoto-foto untuk mengabadikan momen indah di danau itu. Setelah cukup beristirahat, kami lalu melanjutkan perjalanan ke air terjun Cibeureum. Selama perjalanan, banyak hal indah terjadi. Beberapa fenomena alam muncul di sepanjang lereng Gunung Pangrango itu. Aku pun sangat senang melakukan perjalanan bersama dia. Setelah menempuh sekitar satu jam perjalanan, kami tiba di air terjun Cibeureum. Di sana kami kembali berfoto-foto ria bersama teman-teman. Setelah puas menikmati sejuknya air terjun tersebut, kami akhirnya kembali melakukan perjalanan untuk menuruni lereng Gunung Pangrango itu. Sesampainya di kaki gunung, kami kembali ke kedai kopi untuk sejenak melepas lelah. Sekitar pukul 14.00, kami kembali ke Jakarta. Perjalanan pulang ke Jakarta sangat berbeda dengan perjalanan ketika berangkat dari Jakarta. Kami pun tiba di Jakarta pukul 18.30

Sesampainya di kosan, kami langsung tergeletak di kamar tanpa tenaga, dan langsung terlelap hingga keesokan harinya. Itu merupakan perjalananku bersama dia yang paling berkesan. Aku bisa meluangkan banyak waktu bersamanya, bercanda-canda bersama teman-teman, dan berbodoh ria bersamanya. Aku sangat ingin bisa melakukan perjalanan seperti itu lagi bersamanya.

Hingga saat ini, hubungan kami masih sangat baik, kami berdua berharap hubungan kami bisa sampai ke pelaminan. Walaupun umur hubungan kami masih bisa dihitung dengan jari, namun kami berdua telah memiliki komitmen yang kuat akan hubungan ini.

0 件のコメント: