Suatu siang di stasiun kereta waktu mau berangkat kuliah (arum kuliah naik kereta masuk siang pula) sehari sebelum ulang tahun ke dua puluh, ada orang duduk di sebelah arum sambil baca buku Harry Potter and the Deathly Hallow (selanjutnya ditulis HPDH biar ringkas). Arum, yang dengan sangat setia mengikuti kisah Harry dkk sejak kelas dua SMP (sekitar delapan tahun) ngeliatin dengan tatapan setengah ngiler. Siapa sangka ternyata waktu sampai di rumah sepulang kuliah, Babe ngasih arum hadiah ulang tahun yang kecepetan sehari buku itu. Langsung arum lahap tanpa ampun sampai tiga hari berturut-turut tidur jam tiga pagi.
Di akhir cerita, arum agak kecewa (meskipun nggak kecewa-kecewa amat, that book is amazing!!). Harry yang putus sekolah di Hogwarts waktu kelas 6 nggak diceritain lagi kelanjutan kariernya. Tahu-tahu sembilan belas tahun kemudian dia sudah nikah sama Ginny Weasley, adik perempuan Ron, dan punya tiga anak. Padahal katanya orang yang nggak lulus Hogwarts akan susah mendapat pekerjaan.
Waktu Harry sakaratul maut dan ketemu Dumbledore (biasa dipanggil Dumby) di ‘Kings Cross Railway Station’, ada makhluk kecil di kolong bangku yang nggak jelas apa. Kenapa nggak dibikin jelas supaya nggak ada lagi hal-hal yang mengganjal di hati??
The Dursley Family, di awal buku HPDH ini diungsikan ke suatu rumah agar aman dari ancaman Lord Voldemort (yang akrab dipanggil Voldy). Tapi sampai serial ini selesai di bab epilog juga tidak ada kelanjutan nasib mereka bertiga. Apakah Duddley yang akhirnya berbaikan dengan Harry masih tetap saling bersilaturahmi? Apa yang sebenarnya ‘sepertinya’ ingin disampaikan Bibi Petunia pada Harry di awal bab 1?
Buku HPDH ini benar-benar merangkum semua hal yang menimpa Harry dari tahun pertamanya di Hogwarts sampai saat terakhir Voldy kalah. Sampai-sampai arum ngebongkar semua koleksi Harry Potter waktu baca HPDH ini. Karena meskipun sudah baca semua seri sampai tidak terhitung berapa banyaknya, masih ada saja bagian yang terlewat. Ms. Rowling luar biasa.
ー緑花子(みどりはなこ)-
0 件のコメント:
コメントを投稿